Sejarah Singkat Perkembangan OpenGL dan GLUT
Sekitar tahun 1980-an, mengembangkan perangkat lunak yang
dapat berfungsi dengan berbagai hardware grafis merupakan sebuah tantangan yang
nyata. Selanjutnya, pada tahun 1982, seorang profesor dari Stanford University,
bernama Jim Clark memulai membuka perusahaan komputer grafis yang pertama yaitu
Silicon Graphics Computer System, yang kemudian lebih dikenal dengan nama SGI.
Di zaman itu, para teknisi SGI memikirkan bagaimana caranya untuk membuat suatu
standar untuk pengoperasian dan transformasi ke dalam bentuk 3D. Mereka
akhirnya mendesain sebuah aplikasi pemrograman antarmuka (API) yang bernama
IrisGL. IrisGL ini hanya dapat digunakan
pada hardware keluaran dari SGI (tidak bersifat open-standard). Pada saat yang
bersamaan, vendor lain termasuk Sun Microsystem, IBM dan Hewlett-Packard juga
mengeluarkan produk 3D hardware di pasaran. Mereka menggunakan jenis API lain
yang disebut PHIGS. Karena vendor lain juga meluncurkan produk 3D hardware di
pasaran, hal ini mengakibatkan lingkup pemasaran SGI pun menjadi berkurang.
Dalam usahanya untuk kembali mendongkrak penjualan produk
mereka ke pasaran, akhirnya SGI mengubah IrisGL menjadi open-standard. Namun
karena alasan lisensi dan hak paten, mereka tidak dapat meluncurkan IrisGL
versi open-standard. Akhirnya mereka membuat API baru berbasis IrisGL yang
diberi nama OpenGL.
Untuk lebih mempopulerkan OpenGL, SGI memberlakukan kembali
keinginan lamanya yang sempat tertunda di zaman IrisGL, yaitu mengijinkan pihak
lain untuk mengembangkan standar openGL (versi open-standard). Keputusan ini
disambut dengan baik oleh beberapa vendor seperti Digital Equepment
Corporation, IBM, Intel dan Microsoft. Lalu mereka membentuk OpenGL
Architecture Review Board (ARB). Hingga akhirnya, pada tanggal 1 juli 1992
OpenGL versi 1.0 pun diperkenalkan.
Setelah hari kemunculannya, OpenGL benar-benar telah menjadi
suatu library grafis standar yang digunakan untuk keperluan-keperluan
pemrograman grafis. Awalnya, OpenGL di desain hanya untuk digunakan pada
pemrograman C/C++, namun seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya OpenGL
dapat juga digunakan pada berbagai jenis bahasa pemrograman seperti, Java,
Visual, Basic, Delphi, dan sebagainya. Untuk menggunakan OpenGL dalam compiler bahasa pemrograman misalnya
C++, dibutuhkan instalasi library tertentu yaitu GLUT.
OpenGL menghilangkan kebutuhan untuk pemrogram dalam menulis
ulang bagian grafis dari sistem operasi. Fungsi dasar dari OpenGL adalah untuk
mengeluarkan koleksi perintah khusus atau executable ke sistem operasi. Dengan
demikian, program ini bekerja dengan perangkat keras grafis yang ada yang
berada pada hard drive atau sumber daya tertentu lainnya. Setiap perintah
dirancang untuk melakukan tindakan tertentu, atau memulai efek khusus tertentu
yang terkait dengan grafis.
Sebenarnya ada banyak library pemrograman grafis selain
OpenGL, misalnya DirectX. Namun ada keunggulan tersendiri yang dihadirkan oleh
openGL. OpenGL bersifat open source, mendukung pada semua bahasa pemrograman
(multi-languange), serta dapat bekerja di sejumlah sistem operasi
(multi-platform), seperti Windows, Unix, SGI, Linux, freeBSD, dll.
DOWNLOAD
=============================================================
=============================================================
Pencarian terkait :
Sejarah singkat OpenGL dan GLUT, Sejarah OpenGL, Sejarah GLUT, Pengertian OpenGL, Pengertian GLUT, Perbedaan OpenGL dan GLUT, Cara Kerja OpenGL dan GLUT, Tutorial Installasi OpenGL dan GLUT
0 Response to "Sejarah Singkat Perkembangan OpenGL dan GLUT"
Post a Comment
Silahkan berikan komentar anda dengan dipostingan ini. Mimin pasti akan mengunjungin balik blog kalian. Salam blogger !